Kontradiksi Injil dengan Sains Modern 1

Diposting oleh Label: di

Kontradiksi Injil Dengan Sains Modern Dalam Penciptaan Alam Bag. 1


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh….
Di awal tulisan pertama ini izinkan saya mengutip Q.S Al Isra (17:36) : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
Begitu pentingnya ilmu dan dasar pengetahuan yang kuat sampai Allah menurunkan ayat ini. Oleh kerena itu, marilah kita selalu berfikir kritis terhadap masalah masalah yang kita tidak jelas akan kebenarannya.
Langsung saja….

RIWAYAT PERTAMA


Riwayat pertama memenuhi fasal I dan ayat-ayat pertama dari fasal II dalam Kitab Kejadian. Riwayat ini merupakan contoh yang sangat menonjol tentang ketidaktepatan ilmiah. Kita perlu melakukan kritik sebaris demi sebaris. Teks yang kita muat di sini adalah teks menurut terjemahan Lembaga Bibel Yerusalem, (Ecole Biblique de Yerusalem). Dalam bahasa Indonesia, diambil dari Al Kitab cetakan Lembaga Alkitab Indonesia tahun 1962. (Rasjidi).

Kitab Kejadian fasal 1, ayat 1 dan 2,

1. "Bahwa pada mula pertama dijadikan Allah akan langit dan bumi.

2. Maka bumi itu lagi campur baur adanya, yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah melayang-layang diatas muka air itu."

Kita dapat menerima bahwa pada tahap bumi belum diciptakan, apa yang kemudian menjadi alam yang kita ketahui sekarang masih tenggelam dalam kegelapan, akan tetapi tersebutnya adanya air pada periode tersebut hanya merupakan alegori (kiasan) belaka mungkin sekali ini adalah terjemahan suatu mitos. Kita akan melihat dalam bagian ketiga dari buku ini bahwa pada tahap permulaan dari terciptanya alam yang terdapat adalah gas. Maka disebutkannya air di situ adalah suatu kekeliruan.

Ayat 3 sampai 5

3. "Maka firman Allah: Hendaklah ada terang. Lalu terangpun jadilah.

4. Maka dilihat Allah akan terang itu baiklah adanya, lalu diceraikan Allah terang itu dengan gelap.

5. Maka dinamai Allah akan terang itu siang dan akan gelap itu malam. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang pertama."


Cahaya yang menerangi alam adalah hasil daripada reaksi kompleks yang terjadi pada bintang-bintang. Hal ini akan kita bicarakan pada bagian ketiga daripada tulisan ini. Pada tahap penciptaan alam yang kita bicarakan sekarang, menurut Bibel, bintang-bintang belum diciptakan, karena sinar di langit baru disebutkan dalam ayat 14 dari Kitab Kejadian, yaitu sebagai ciptaan pada hari keempat, untuk "memisahkan siang daripada malam," "untuk menerangi bumi." Dan ini semua betul. Tetapi adalah tidak logis untuk menyebutkan sinar pada hari pertama, dengan menempatkan penciptaan benda yang menyebabkan sinar (bintang-bintang dan matahari) tiga hari sesudah itu.
Perlu diketahui, disini juga membuktikan yang dimaksud 1 hari adalah 1x24 jam setelah kita lihat ayat 5 diatas (“setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang pertama”).

Ayat 6 sampai 8

6. "Maka firman Allah: Hendaklah ada suatu bentangan pada sama tengah air itu supaya diceraikan dengan air.

7. Maka dijadikan Allah akan bentangan itu serta diceraikanlah air yang di bawah bentangan itu dengan
air yang di atas bentangan. Maka jadilah demikian.

8. Lalu dinamai Allah akan bentangan itu langit. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang kedua."

Mitos air diteruskan dalam ayat-ayat tersebut dengan memisahkan air menjadi dua lapisan, di tengahnya adalah langit. Dalam riwayat Banjir Nabi Nuh, langit membiarkan air menanjak, dan air itu kemudian jatuh ke tanah. Gambaran bahwa air terbagi menjadi dua kelompok tak dapat diterima secara ilmiah.

Ayat 9 sampai 13

9. "Maka firman Allah: Hendaklah segala air yang di bawah langit itu berhimpun kepada satu tempat, supaya kelihatan yang kekeringan itu; maka jadilah demikian.

10. Lalu dinamai Allah akan yang kekeringan itu darat, dan akan perhimpunan segala air itu dinamainya laut; maka dilihat Allah itu baiklah adanya.

11. Maka firman Allah: Hendaklah bumi itu menumbuhkan rumput dan pokok yang berbiji dan pohon yang berbuah-buah dengan tabiatnya yang berbiji dalamnya di atas bumi itu; maka jadilah demikian.

12. Yaitu ditumbuhkan bumi akan rumput dan pokok yang berbiji dengan tabiatnya dan pohon-pohon yang berbuah-buah yang berbiji dalamnya dengan tabiatnya; maka dilihat Allah itu baiklah adanya

13. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang ketiga."

Fakta, menurut ayat diatas tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan dihari ketiga, dan matahari baru tercipta dihari keempat. Hal ini sangat bertolak belakang dengan sains, tumbuhan dapat tumbuh tanpa adanya matahariini salah satu kontradiksi yang sangat jelas.

Pada ayat ke 5 dikatakan oleh penulis Alkitab sebagai berikut : “Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.”
Kemudian pada ayat ke 8 dikatakan juga sebagai berikut : “Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.”
Dan sama saja pada ayat ke 13 juga dikatakan sebagai berikut : “Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.”
Pertanyaannya : Darimana penulis Alkitab mengetahui dan menentukan petang, pagi, hari pertama, hari kedua dan hari ketiga, sementara pada saat itu matahari, bulan dan bintang belum diciptakan?
Bukankah untuk mengetahui petang harus ada matahari yang sudah mulai tenggelam? Dan bukankah untuk mengetahui pagi, harus ada matahari yang baru mau terbit.
Dan bukankah untuk mengetahui hari pertama, hari kedua dan hari ketiga, harus ada perputaran bumi mengelilingi matahari selama 24 jam?

Ayat 14 sampai 19
                                                               
14. "Maka firman Allah: Hendaklah ada beberapa benda terang dalam bentangan langit supaya diceraikannya siang dengan malam dan menjadi tanda dan ketentuan masa dan hari dari tahun.

15. Dan supaya ia itu menjadi benda terang pada bentangan langit akan menerangkan bumi; maka jadilah demikian.

16. Maka dijadikan Allah akan kedua benda terang yang besar itu, yaitu terang yang besar itu akan
memerintahkan siang (matahari) dan terang yang kecil akan memerintahkan malam (bulan) , dan lagi segala bintang pun.

17. Maka ditaruh Allah akan dia dalam bentangan langit akan memberi terang di atas bumi.

18. Dan akan memerintahkan siang dan malam dan akan menceraikan terang itu dengan gelap maka dilihat Allah itu baik adanya.

19. Setelah petang dan pagi maka itulah hari yang ke empat."

Di sini gambaran yang diberikan oleh pengarang Injil dapat diterima. Satu-satunya kritik yang dapat kita lemparkan terhadap ayat-ayat tersebut adalah tempat dan letaknya dalam hikayat penciptaan alam seluruhnya. Bumi dan bulan telah memisahkan diri daripada matahari; menempatkan penciptaan matahari dan bulan sesudah penciptaan bumi adalah bertentangan dengan hal-hal yang sudah disetujui secara pasti dalam ilmu pengetahuan mengenai tersusunnya alam bintang-bintang.
Back to Top